Jumat, 24 Desember 2010

Keistimewaan Yogya, garis lurus dari utara sampai selatan

 

Rabu, 13 Oktober 2010

Adab menerima tamu

MATAN HADITH:

Dalam sebuah hadis yg diriwaytkn oleh Imam Bukhari dlm Jami’ Sahihnya (sahih al-Bukhari) dari Anas r.a:

“ aku lihat pesuruh Allah (Nabi SAW) sedang meminum susu. Baginda datang ke rumah aku, maka aku perahkn susu kambing dan campurkan susu itu dengan air dari telaga untuk pesuruh Allah SAW. Baginda kemudian mengambil bekas (yg di isi susu itu) dan meminumnya, dan pada masa itu di kiri Baginda duduknya Abu Bakr r.a, dan disebelah kanan Baginda duduknya seorang arab badwi. Kemudian Baginda memberi baki air yg diminumnya pada orang Badwi itu seraya berkata: Kanan! Kanan dulu!

Dan dalam sebuah hadis lain yg juga diriwaytkn oleh Imam Bukhari dlm Jami’ Sahihnya:

Sebuah bekas minuman (yg dipenuhi susu atau air) dibawa kepada Nabi SAW untuk Baginda minum darinya, sedang pada sebelah kananya duduk seorang kanak-kanak yang merupakan yang paling muda dari kalangan semua mereka yang ada pada ketika itu, dan di sebelah kiri Baginda duduknya seorang lelaki tua. Baginda SAW kemudian bertanya pada kanak-kanak itu: “wahai anak, adakah kamu izinkan aku (Nabi SAW) untuk memberi ia (maksudnya bekas minuman yang masih ada baki dalamnya air atau susu itu) kepada lelaki tua ini dulu?”, kanak-kanak itu menjawab, “ wahai pesuruh Allah! Aku tidak akan sama sekali memberi peluang dahulu pada sesiapa pun sebelum aku untuk meminum baki air yang telah engkau minum darinya”, maka, Baginda SAW pun memberi baki air itu pada kanak-kanak itu dahulu…

FIQH AL-HADIS:

Sebahagian Fuqaha’ berpendapat, hendaklah bermula dari mereka yg tua dahulu, kemudian bersambung kepada mereka yg dikanan, Sedang sebahagian lainnya berpendapat berpendapat bawaha, jika seseorang itu telah selesai minum, maka dia hendaklah memberinya pada mereka yg disebelah kanan dahulu, akan tetapi jika dia sedang menjamu orang lain, maka hendaklah dia mula dari mereka yang tua dahul

Rabu, 22 September 2010

Ritual-Ritual Jawa

Budaya-budaya dan Tradisi yang berkembang dimasyarakat
Sebagimana diketahui,dalam tradisi Islam Jawa,setiap kali terjadi perubahan siklus kehidupan manusia, rata-rata mereka mengadakan ritual selamatan atau wilujengan (Memohon keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup),dengan memakai berbagai benda-benda makanan sebagai simbol penghayatan atas hubungan diri dengan Allah.
Ritual-ritual atau upacara yang sering dilakukan:
1. Wiwit : Yaitu ritual yang dilakukan oleh petani yang akan melakukan panen. Wiwit sebagai rasa syukur kepada Allah karena hasil panen bagus. Wiwit dilakukan disawah dan setelah ritual selesai,makanan langsung dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ada disekitar situ. Wujud makanannya tidak mewah yaitu Nasi, Gudangan, Sambel gepleng ,Apem, Telur, Peyek. Tetapi rasanya sangat enak.
2. Brokohan: Yaitu ritual yang dilakukan Petani bila hewan ternaknya melahirkan. Brokohan dilakukan satu minggu sejak kelahiran hewan tersebut. Biasanya yang dibrokohi hewan Sapi, Kerbau, Kuda. Sedangkan ayam,kambing,kelinci tidak dilakukan brokohan. Karena Brokohan memerlukan dana yang cukup banyak. Brokohan dilakukan dengan cara membagi-bagikan makanan kepada warga sekitar. Makanan yang ada dalam brokohan yaitu Nasi, Tempe, Telur, Gudangan dan tidak ketinggalan minumannya dawet.
3. Merti dusun: Acara Merti dusun dilakukan setelah daerah tersebut panen raya. Kegiatan ini sebagai simbol rasa syukur kepada Allah karena telah memberikan rezeki yang melimpah. Acara tersebut dilaksanakan tingkat pedukuhan. Dan memerlukan dana yang cukup banyak. Pada tahun ini acara Merti dusun mencapai 15 juta. Anggaran didapat dari iuran warga dan pemerintah desa. Biaya banyak karena pada malam harinya ada pagelaran kesenian wayang kulit semalam suntuk yang disaksikan ratusan orang. Konon Tanaman Padi yang mengatur Dewi Sri. Dewi Sri sangat senang bila ada pagelaran wayang kulit,sehingga hasil pada tahun mendatang akan melimpah. Bila tidak dilakukan merti dusun hasil panen tidak memuaskan,bahkan pernah terjadi gagal panen.
4. Baritan : Bariran adalah ritual untuk meminta air hujan kepada Allah swt. Baritan dilakukan bila sudah pada waktunya menanam padi,tetapi hujan tidak turun-turun. Kegiatan ini dilakukan oleh warga ditempat-tempat yang dikeramatkan misalnya: di belik atau sumur,di Sungai,di kuburan yang dikeramatkan, dan lain-lain. Prosesi acara ini yaitu tahlilan yang dipimpin oleh pemuka agama, dilanjutkan adzan 4 orang secara bersama-sama ,Dilanjutkan makan-makan. Setelah acara ini dilakukan tidak lebih dari 3 hari hujan akan turun deras.
5. Kenduri: Sebagian besar muslim jawa memiliki tradisi mengadakan kenduri dan selamatan (wilujengan) sebagai apresiasi atas semangat bersedekah dari ajaran islam. Kenduren adalah upacara sedekah makanan karena seseorang telah memperoleh anugrah atau kesuksesan sesuai apa yang telah dicita-citakan.Hidangan yang disediakan umumnya adalah nasi tumpeng dengan lauk pauknya,dan untuk hal-hal khusus seperti syukuran biasanya menggunakan nasi tumpeng rasul. Disebut tumpeng rasul (mertua dalam kang lempeng=lewatilah jalan yang lurus mengikuti ajaran rasul Allah),dengan ciri khas ingkung (inggala njungkung atu bersujud),yakni beribadah sepenuhnya kepada Allah. Upacara diteruskan dengan dzikir dan do’a. Setelah doa selesai para tamu diberi nasi berkat untuk dibawa pulang. Sedangkan tamu undangan yang berhalangan hadir juga diberi jatah.

Elcom

Sistem Pertanian dan Pranota Mangsa


Sistem Pertanian
            Sistem petanian didaerah saya, yaitu Sungapan Dukuh, Argodadi, Sedayu, Bantul, Yogyakarta masih sangat tradisional. Mulai dari penentuan tanam,apa yang akan ditanam masih sangat tergantung dengan ketua Tani dan kalender Pranoto Mongso. Padahal sebenarnya kita memiliki keinginan yang lain,misalnya mau menanam tanaman yang lain berbeda dengan yang dianjurkan. Bila tanaman yang kita tanam sama, maka pada waktu panen harga akan anjlok atau tidak laku dipasaran. Sehingga hasil pertanian sering yang buat makan ternak,misalnya tanaman jagung atau tebon. Sedangkan tanaman padi bila panen dan hasilnya bagus biasanya oleh petani disimpan dulu,penjualan dilakukan bila harga jual tinggi.
Pranoto Mongso
            Selama ribuan tahun mereka menghafalkan pola musim,iklim dan fenomena alam lainya, akhirnya nenek moyang kita membuat kalender tahunan bukan berdasarkan kalender syamsiah (Masehi) atau kalender komariah (Hijriah) tetapi berdasarkan kejadian-kejadian alam yaitu seperti musim penghujan, kemarau, musim berbunga, dan letak bintang dijagad raya.
Tabel Pranata mangsa selama setahun :
  1. Kasa (Kasiji) 22/23 Juni - 2/3 Agustus. Musim Tanam Palawija
  2. Karo (Kadua) 2/3 Agustus - 25/26 Agustus. Musim kapok bertunas tanam palawija     kedua.
  3. Katiga (katilu) 25/26 Agustus - 18/19 September.Musim ubi-ubi bertunas,panen palawija.
4.      Kapat (Kapat) 18/19 September – 13/14 Oktober. Musim sumur kering.
5.      Kalima (kalima) 13/14 Oktober – 9/10 November. Musim turun hujan,pohon asam betunas,pohon kunyit berdaun muda.
6.      Kanem (kagenep) 9/10 November – 22/23 Desember. Musim buah-buahan mulai tua. Mulai menggarap sawah.
7.      Kapitu (Katujuh) 22/23 Desember – 2/3 Februari. Musim banjir,badai,Mulai tandur.
8.      Kawolu (Kadalapan) 2/3 Februari – 1/2 Maret. Musim padi beristirahat,banyak ulat,banyak penyakit.
9.      Kasonga (Kasalapan) 1/2 Maret – 26/27 Maret. Musim padi berbunga,gareng pong (sebangsa serangga) ramai berbunyi.
10.  Kadesa (Kasepuluh) 26/27 Maret – 19/20 April. Musim padi berisi tapi masih hijau,burung-burung membuat sarang,tanam dipalawija di lahan kering.
11.  Desta (Kasabelas) 19/20 April – 12/13 Mei. Masih ada waktu untuk palawija,burung-burung menyuapi anaknya.
12.  Sada (Kaduabelas) 12/13 April – 22/23 Juni. Musim menumpuk jerami,tanda-tanda udara dingin di pagi hari.
Dari Pranota mangsa itu diketahui bahwa pada bulan Desember-Januari-Februari adalah musimnya badai, hujan, banjir, dan longsor. Mendekati kecocokan dengan situasi alam sekarang.
           Proses penentuan tanam dilakukan melalui rapat Gapoktan atau gabungan kelompok tani. Dimana para ketua tani dikumpulkan dan dibimbing oleh petugas pertanian setempat. Dari rapat tersebut menghasilkan kesimpulan kapan tanam,tanaman apa. Untuk menentukan hal tersebut sebagai panutan atau patokan adalah kalender Pranoto Mangsa. Karena sampai saat ini kalender tersebut sangat membantu Petani dan isinya sejauh ini benar. Jadi sampai saat ini Pranata Mangsa adalah salah satu warisan nenek moyang yang masih dimanfaatkan oleh petani. Kemudian ketua kelompok tani memberikan informasi kepada anggotanya supaya tahu dan seragam apa yang akan ditanam dan kapan. Pada musim penghujan rutin menanam Padi dua kali tanam atu dua periode. Sistem pengairan tadah hujan,bila terjadi kekeringan biasanya dilakukan pengairan dengan cara lep. Atau yang dekat dengan sumur dengan dipompa. Pada periode pertanama air masih sangat mudah,karena curah hujan sangat tinggi,bahkan sampai kelebihan air, sehingga harus dibuang sebagian. Tetapi pada periode kedua curah hujan sudah rendah, dan petani jika mengandalkan curah hujan tetap kekurangan air, sehingga harus dilakukan lep.
            Sedangkan pada musim kemarau petani menaman jagung dan kedelai. Petani yang memiliki sapi atau kerbau akan cenderung menanam Jagung. Karena pada waktu umur 2 bulan tanaman sudah bisa dibuat pakan ternak. Bila sampai menunggu waktu panen klobot atau pembungkus jagung juga bisa dijadikan pakan ternak. Sedangkan petani yang tidak memiliki ternak atau tidak memiliki lahan yang luas cenderung menanam kedelai. Karena kedelai harga jual tinggi, dan dihiting-hitung lebih menguntungkan kedelai dari pada jagung.

Minggu, 22 Agustus 2010

Padi Organik Ramah Lingkungan dan sebagai salah satu cara penyelamatan lingkungan

 

Sejak dulu indonesia sudah mengenal sistem pertanian organik seperti sistem pertanian tiga strata di bali, sistem pernaian tanaman lorong dan lain-lain. Akan tetapi sejak di kembangkannya revolusi hiau leh pemerintah di akhir tahun 1960-an, sistem pertanian organik banyak di tinggalkan oleh petani akibat dari minimnya hasil produksi pertanian dibandingkan dengan hasil dari penambahan bahan2 anorganik pada revolusi hijau.

Menurut pendapat beberapa ahli, revolusi hijau (penggunaan pestisida, pupuk anorganik dah varietas unggul) mengakbiatkan terjadinya penurunan kualitas lahan berupa menurunnya kesuburan fisik dan biologi tanah. Struktur tanah menjadi lebih padat dan keras, sehingga mempengaruhi porositas dan permeabilitas. Biota dan mikrobita tanah juga mengalami degradasi dalam hal jumlah. Akibat dari penggunaan pestisida, biota2 tanah banyak yg mati sehingga memotong rantai makanan yg mengakibatkan meningkatnya populasi-populasi hama lain pada beberapa jenis tanaman. Selain itu biota tanah dan mikroba tanah juga merupakan organisme yg membabtu perombakan unsur-unsur sehingga tersedia bagi tanaman. Akibat dari kondisi seprti di atas maka ada baiknya mempertimbangkan kembali pemanfaatan produk2 kimia yg berasal dari revolusi hijau tersebut.
Pertanian organik diharapkan mampu mngembalikan kondisi alam yg telah kacau balau akibat dari proses revolusi hijau pada 3 dekade belakangan ini. Dengan penerapan sistem pertanian organik, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah dapat dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga menciptakan pertanian yg berkelanjutan.
Menurut deptan Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Lebih lanjut IFOAM (International Federation of Organik Agriculture Movements) menjelaskan pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Serifikasi produk organik yang dihasilkan, penyimpanan, pengolahan, pasca panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi. Dalam hal ini penggunaan GMOs (Genetically Modified Organisme) tidak diperbolehkan dalam setiap tahapan pertanian organik mulai produksi hingga pasca panen.
Pertanian organik yang merupakan bentuk dari pemanfaatan secara keseluruhan dari bahan-bahan organik dalam penarapannya akan memberikan dampak yang baik bag lingkungan sekitar, sehingga pertanian yang berkelanjutan yang diharapkan mampu memberikan hasil yang konsisten setiap musim panen dapat di capai. Saat ini dengan sistem pertanian moderen (pemanfaatan bahan2 kimia anorganik) sebenarnya sudah mampu meberikan hasil yang maksikmal, tetapi efek samping dari sistem pertanian moderen sangat merugikan lingkungan dan konsumen produk pertanian seperti rusaknya ekosistem, dan penyakit2 jangka panjang pada manusia.
Paradigma masyarakat terhadap penerapan pertanian organik berbeda dan bahkan cenderung di abaikan, kerana presepsi masayakat terhadap pertanian organik masih kurang baik. Kuantitas hasil yang tidak signifikan pada saat-saat awal penerapan pertanian organik membuat beberapa petani susah menerima pertanian organik, sedangkan pertanian moderen dapat memberikan kuantitas hasil yang lebih cepat dan signifikan. Padahal sebenarnya untuk jangka panjang pertanian organik merupakan sistem pertanian yang memberikan hasil sama baik dari pada pertanian moderen bahakan kualitas kesehatan dari hasil pertanian organik lebih baik.
Pertanian organik selain melindungi lingkungan, juga dapat melindungi konsmen pemanfaat hasil pertanian organik. Banyak sekali hasil penelitian yang mengungkapkan penyakit2 yang ditimbulkan oleh penerapan pertanian modern seperti kanker dan tumor, akan tetapi masalah inipun masih menjadi polemik dimasyarakat. Pemnfaatan pestisida berlebihan memang menimbulkan kerusakan lingkungan an kesehatan, apalagi bahan2 kimia yang berasal dari pestisida kimia susah untuk di daur ulang oleh lingkungan dan cenderung bertahan dilingkungan yang mengakibatkannya sebagai sumber racun bagi mahluk hidup disekitarnya.\

Setya Budi Darmawan
Agroteknologi 2010
umy

Rabu, 18 Agustus 2010

Pandangan Generasi muda terhadap Pertanian

Citra pertanian di kalangan anak muda saat ini mulai merosot. Sementara pengetahuan tentang pertanian yang mereka miliki sangat minim. Dapat dibayangkan bagaimana buruknya wajah pertanian pada 50 – 100 tahun kedepan, jika tidak didukung oleh SDM yang handal dan berdedikasi tinggi mencintai dunia pertanian
Generasi muda di desa beramai-ramai menjadi kaum urban, meninggalkan desa dan status petani. Anak-anak petani lebih memilih bekerja di kota yang menyebabkan kosongnya kantong-kantong pertanian potensial dan berkurangnya generasi muda potensial di pedesaan. Ini disebabkan masih membudayanya pandangan petani sebagai pekerjaan kelas dua, di samping masih sempitnya kesadaran dan pemahaman akan potensi pertanian.
Indonesia memiliki potensi sangat besar di bidang pertanian ditinjau dari ketersediaan lahan, kesesuaian iklim, tenaga kerja (melimpah), komoditas beragam, dan kekayaan hayati. Indonesia memiliki lahan luas, yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian berkelanjutan. Ini dimanfaatkan negara lain, seperti Malaysia, yang memperluas lahan pertaniannya di Pulau Sumatera dan Kalimantan, antara lain, untuk komoditas perkebunan. Karena iklim tropis, banyak jenis tanaman yang dapat dikembangkan di Indonesia . Ditambah lagi dengan daerah bergunung yang cocok untuk tanaman subtropis. Komoditas pertanian menjadi beragam, seperti perkebunan, pangan, rempah dan obat, energi nabati, hortikultura (sayur, buah, flora), serta serat alam. Indonesia juga pernah menjadi salah satu pemasok utama dunia, antara lain, komoditas kelapa sawit, kakao, teh, kopi, karet alam, dan rempah - rempah. Sayangnya potensi itu kini tidak lagi optimal untuk dikembangkan oleh genarsi muda...

Mengapa harus generasi muda..?
Kita meyakini bahwa bumi ini diciptakan bukan untuk satu jaman saja. Ketika sebuah generasi sudah menginjak usia senja maka generasi baru akan muncul untuk menggantinya. Sebuah ungkapan para filosofi juga seringkali mengingatkan kita bahwa "bumi dan alam semesta ini bukanlah warisan dari para leluhur kita melainkan titipan bagi anak cucu (generasi penerus) kita". Maksudnya adalah bahwa generasi muda dan juga generasi penerus kita nantinya juga memiliki hak untuk merasakan tanah yang subur, udara yang segar, air yang jernih dan kewajiban mengelolanya dengan baik.
"Inilah bentuk perjuangan….Kita tidak bisa bergantung pada para orang tua dulu apalagi kepada orang lain. Memang terasa sangat sulit. Tapi tetap harus mengambil inisiatif untuk memulainya. Kalau tidak dimulai dari sekarang, lalu kapan lagi ?" Jadi, mulai hari ini jadilah Pemuda-Pemudi yang Bangga Jadi Petani Generasi Baru (^_^)

Apa yang harus dilakukan pemerintah?
Pemerintah harus melakukan pembinaan secara rutin agar mereka memiliki tingkat kedisiplinan dan daya saing yang tinggi.Salah satunya dengan cara memperbaiki infrastruktur pendidikan pertanian yang diperlukan dan kepastian untuk mendapatkan lapangan kerja yang sesuai dibidangnya.

Membuat terobosan atau daya tarik di bidang pertanian supaya generasi kita ,khususnya generasi muda tertarik dengan pertanian dengan mengunakan teknologi seperti yang di lakukan di negara Jepang.Karena selama ini anggapan generasi muda terhadap pertanian kurang ,bahkan mereka berpikir negatif , dan kurang mengutungkan kalau mendalami bidang pertanian.Kurikulum yang didesain seharusnya disesuaikan dengan apa tujuan program pendidikan jurusan pertanian yang ingin dicapai. Dengan semakin jelasnya tujuan atau target yang akan dicapai, maka langkah-langkah yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut akan semakin terfokus dan tepat sasaran pula.

Setya Budi Darmawan
Agroteknologi 2010 umy